Konsumsi listrik global

Konsumsi Listrik Global Meningkat Pesat: Implikasi dan Tantangan bagi Indonesia

Konsumsi Listrik Global Akan Melonjak pada 2025-2027

Badan Energi Internasional (IEA) memproyeksikan bahwa konsumsi listrik global akan meningkat dengan laju tercepat dalam beberapa tahun terakhir, terutama pada periode 2025 hingga 2027. Pendorong utama pertumbuhan ini adalah ekspansi industri, peningkatan penggunaan pendingin udara (AC), percepatan elektrifikasi di berbagai sektor, dan pertumbuhan pusat data yang semakin masif.

Menurut laporan IEA, permintaan listrik global naik 2,5% pada 2023, meningkat menjadi 4,3% pada 2024, dan diperkirakan akan terus tumbuh sekitar 4% per tahun hingga 2027. Negara-negara berkembang diperkirakan akan menyumbang 85% dari pertumbuhan konsumsi listrik tersebut, sementara negara maju akan menyumbang 15% dari total permintaan baru.

Lalu, bagaimana tren ini berpengaruh terhadap Indonesia? Sebagai negara berkembang dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat, konsumsi listrik di Indonesia juga diproyeksikan meningkat, sejalan dengan tren global.

Konsumsi listrik global, Pertumbuhan listrik Indonesia, Energi terbarukan, Elektrifikasi industri, Infrastruktur listrik, Permintaan listrik dunia, Penggunaan listrik di Indonesia, Pusat data dan konsumsi listrik, Transisi energi Indonesia, Penggunaan AC dan kebutuhan listrik, Kendaraan listrik di Indonesia, Energi surya dan tenaga angin, Keandalan pasokan listrik, Dampak urbanisasi terhadap listrik, Kebijakan energi Indonesia.

Faktor Pendorong Peningkatan Konsumsi Listrik di Indonesia

1. Urbanisasi dan Pertumbuhan Industri

Indonesia mengalami urbanisasi yang cepat, dengan meningkatnya jumlah penduduk yang tinggal di perkotaan. Hal ini berkontribusi pada meningkatnya kebutuhan listrik untuk industri, bisnis, dan perumahan.

2. Meningkatnya Penggunaan AC

Seperti halnya di negara lain, penggunaan AC di Indonesia terus meningkat akibat perubahan iklim dan meningkatnya daya beli masyarakat. Di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung, permintaan listrik dari perangkat pendingin udara menjadi salah satu faktor utama peningkatan konsumsi energi.

3. Transformasi Digital dan Pusat Data

Indonesia mengalami transformasi digital yang pesat, dengan meningkatnya penggunaan internet, layanan berbasis cloud, dan pertumbuhan pusat data. Hal ini menyebabkan konsumsi listrik yang lebih tinggi, terutama di sektor teknologi dan telekomunikasi.

4. Elektrifikasi Transportasi

Dengan dorongan pemerintah untuk mengadopsi kendaraan listrik (EV), konsumsi listrik di sektor transportasi juga diperkirakan meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan. Infrastruktur pengisian daya (charging station) akan semakin banyak dibangun, yang akan meningkatkan beban jaringan listrik nasional.

Peran Energi Terbarukan dalam Memenuhi Kebutuhan Listrik

IEA menyatakan bahwa energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan hidro akan menjadi sumber utama untuk memenuhi permintaan listrik tambahan secara global. Diperkirakan, sekitar 95% pertumbuhan permintaan listrik global akan dipenuhi oleh energi terbarukan hingga 2027.

Di Indonesia, pemerintah telah menetapkan target bauran energi terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025. Namun, hingga saat ini, bauran energi baru mencapai sekitar 12-13%. Pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga angin (PLTB) harus dipercepat untuk mengikuti tren global dalam transisi energi.

Tantangan yang Harus Dihadapi

1. Keandalan Sistem Listrik

Seiring dengan meningkatnya ketergantungan pada energi terbarukan, keandalan pasokan listrik menjadi tantangan utama. Cuaca ekstrem seperti badai dan kekeringan dapat mengganggu pasokan listrik dari pembangkit tenaga hidro dan angin, sebagaimana yang terjadi di beberapa negara.

2. Ketahanan Infrastruktur

Indonesia perlu meningkatkan infrastruktur kelistrikan agar dapat mengakomodasi pertumbuhan permintaan listrik yang pesat. Ini mencakup pengembangan jaringan transmisi dan distribusi yang lebih efisien, serta peningkatan kapasitas pembangkit listrik.

3. Ketergantungan pada Batu Bara

Saat ini, Indonesia masih sangat bergantung pada batu bara sebagai sumber energi utama. Meskipun transisi ke energi terbarukan sedang berlangsung, peralihan ini membutuhkan investasi besar dan dukungan kebijakan yang kuat.

Kesimpulan

Kenaikan konsumsi listrik global yang diproyeksikan oleh IEA akan berdampak signifikan bagi Indonesia. Dengan pertumbuhan industri, peningkatan elektrifikasi, dan perkembangan teknologi, kebutuhan listrik nasional dipastikan akan meningkat dalam beberapa tahun ke depan. Untuk mengantisipasi tren ini, Indonesia harus mempercepat pengembangan energi terbarukan, memperkuat infrastruktur listrik, dan meningkatkan efisiensi energi guna memastikan pasokan listrik yang andal dan berkelanjutan.

Sumber lain: www.engineeringnews.co.za